Archive for Januari 9, 2012

EVALUASI

PENENTUAN EVALUASI
12nd
Konsep Evalusai
Evaluasi: pengukuran ketercapaian program pembelajaran
Evaluasi dilakukan pada akhir atau dalam proses pembelajaran
Evaluasi akhir: summative, evaluasi proses: formative
Evaluasi proses: assessment

Penilaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat pencapaian materi yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar
sebagai dasar dalam penentuan tujuan pembelajaran
dilakukan dalam rangka memberikan feedback dan feed forward

Keputusan guru

keputusan tentang belajar (decisions about learning) dalam hal ini menyangkut siswa

keputusan tentang mengajar (decisions about teaching) dalam hal ini menyangkut guru
Penilaian dalam KBK
Dalam KBK dikenal Penilaian Berbasis Kelas
Meliputi proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi belajar siswa yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja atau prestasi siswa.
Penilaian dalam KBK
Penilaian menggunakan acuan kriteria. Dengan konsep authentic assessment.
Penilaian otentik: proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kompetensi telah tercapai.
Ciri penilaian Kelas
1. Belajar tuntas
2. Otentik
3. Berkesinambungan
4. Berdasarkan acuan kriteria / patokan
5. Menggunakan berbagai cara & alat penilaian

Rambu-rambu penilaian kelas
Validitas, berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam menyusun soal sebagai alat penilaian perlu memperhatikan kompetensi yang diukur, dan menggunakan bahasa yang tidak mengandung makna ganda.

Rambu-rambu penilaian kelas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.
Terfokus pada kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan)
Rambu-rambu penilaian kelas
Keseluruhan/Komprehensif . Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.

Rambu-rambu penilaian kelas
Objektivitas . Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
Mendidik . Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik

Bentuk Penilaian
Tes:
Tes tertulis: essay dan multiple choice
Tes Lisan
Non Tes:
Wawancara
Observasi
Angket
Teknik Penilaian dalam KTSP
penilaian unjuk kerja
penilaian sikap
penilaian tertulis
penilaian proyek
penilaian produk
penggunaan portofolio
penilaian diri.

Langkah-langkah Penilaian
Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
Penetapan Teknik Penilaian
Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator : ukuran, karakteristik, ciri-ciri, perbuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar
Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian kompetensi
Penetapan Teknik Penilaian
Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis.
Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah proyek.

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah nilai ketuntasan belajar maksimal
Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS

MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN
Ani Widayati, M.Pd.
Pendahuluan
Pembelajaran dilakukan secara klasikal
Menggunakan papan tulis dan kapur
Cenderung tidak mau memanfaatkan sumberdaya yang ada/tersedia
Penggunaan media belum optimal
Kondisi Sekarang
Tidak ada perbedaan antara guru dan murid dalam mengakses informasi/pengetahuan
Peserta didik tidak lagi tergantung pada guru
Banyak sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan: internet, handphone,surat kabar,televisi, bahkan siaran internasional
Guru Seharusnya…..
Tidak bersikap tidak peduli terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Tidak boleh tertinggal dari peserta didiknya
Tidak menganggap peserta didik tergantung padanya
Aktif mencari pengetahuan baik yang berhubungan dengan materi maupun yang bersifat umum
Di sisi lain….
Media tidak dapat menggantikan posisi guru
Belajar harus dengan bimbingan guru
Perkembangan psikologis dan intelektual harus seimbang
Penggunaan media
Guru dalam mengajar memang harus berpedoman pada kurikulum dan pedoman lain dalam mengajar, akan tetapi mesti memperhatikan aspek peningkatan kualitas yang salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Kompetensi yang dituju boleh sama, akan tetapi pengalaman belajar akan membedakan tingkat pemahaman dan kebermaknaan belajar bagi peserta didik.
Penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan kebermaknaan belajar beserta didik
Profesi guru
Mengembangkan kompetensi dan kepribadian peserta didik (kognitif, afektif, psikomotor)
Fasilitator, mediator, manajer kelas yang mampu menggerakkan peserta didik agar aktif mencari dan menemukan pengetahuan dengan caranya sendiri.
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Repot:guru merasa sudah sangat repot dengan menulis persiapan mengajar, jadwal pelajaran yang padat, jumlah kelas paralel yang tidak sedikit dan lain-lain sehingga tidak sempat untuk memikirkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Padahal dengan media pembelajaran akan lebih efektif, sehingga tidak ada alasan repot. Kerepotan sebentar di awal akan mendapatkan hasil yang optimal dan dapat digunakan untuk beberapa kali penyajian
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Canggih dan mahal. Media tidak selalu harus canggih dan mahal. Nilai penting dari sebuah media pembelajaran bukan terletak pada kecanggihannya (apalagi harganya yang mahal) namun pada efektivitas dan efisiensi dalam membantu proses pembelajaran. Banyak media sederhana yang dapat dikembangkan oleh guru dengan harga murah. Kalaupun dibutuhkan media canggih semacam audiovisual atau multi media, maka cost-nya akan menjadi murah apabila dapat digunakan oleh banyak murid dan beberapa guru
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Tidak dapat digunakan. Ada guru yang takut dengan peralatan elektronik, takut kena setrum, takut korsleting, takut salah pijit, dan takut rusak. Akibatnya media OHP, audio-visual atau slide projector yang telah dimiliki, sejak awal beli baru tetap tersimpan rapi di ruang kepala sekolah. Padahal dengan sedikit latihan dan mengubah sikap bahwa media mudah dan menyenangkan, maka segala sesuatunya akan berubah
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Mengganggap media sebagai hiburan. Media itu hiburan yang membuat murid main-main dan tidak serius, sedangkan belajar itu serius. Meski jarang alasan ini tetap ada. Media pembelajaran itu identik dengan dengan hiburan yang berbeda dengan belajar. Tidak mungkin belajar sambil santai (pendapat dulu). Kalau bisa belajar dengan menyenangkan, mengapa harus dengan menderita? Kalau dapat dilakukan dengan mudah, mengapa harus dipersulit?
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Tidak tersedia, mungkin ini adalah alasan yang masuk akal. Tetapi seorang guru tidak boleh menyerah begitu saja. Ia adalah seorang profesional yang harus kreatif, inovatif dan banyak inisiatif. Media pembelajaran tidak harus selalu canggih, namun dapat juga dikembangkan sendiri oleh guru.
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Tidak terbiasa. Metode mengajar dengan ceramah adalah hal yang enak. Guru cenderung mengulang cara guru-gurunya yang terdahulu. Mengajar dengan mengandalkan verbal lebih mudah, tidak memerlukan persiapan mengajar yang banyak, jadi lebih enak untuk guru, tetapi tidak enak untuk murid. Hal yang harus dipertimbangkan dalam pembelajaran adalah kepentingan peserta didik yang belajar, bukan kepuasan guru semata.
Alasan guru tidak mengembangkan media pembelajaran
Kurangnya penghargaan dari atasan. Tidak adanya reward bagi guru sering menjadikan guru menjadi malas dan tidak mau menggunakan media. Selama ini tidak ada perbedaan perlakuan bagi guru yang menggunakan media pembelajaran dengan guru yang mengajar dengan tidak menggunakan media (metode ceramah/ bicara saja).
Cara yang dapat diterapkan guru
Menyampaikan informasi secara verbal pada peserta didik. Peserta didik cenderung akan menangkap informasi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Pemahaman peserta didik dapat saja berbeda-beda bahkan dapat menimbulkan salah persepsi. Cara ini mungkin saja efisien namun kurang efektif.
Cara yang dapat diterapkan guru
Memberi pengalaman nyata. Peserta didik diajak untuk mengalami sendiri kegiatan belajarnya sehingga akan lebih bermakna. Permasalahannya kadang-kadang untuk mengalami belajar sendiri diperlukan biaya yang mahal, atau kegiatan tersebut tidak mungkin dialami oleh peserta didik, sehingga cara ini mungkin efektif namun kurang efisien.
Cara yang dapat diterapkan guru
Menggunakan media dalam pembelajaran. Cara ini dipandang sebagai cara yang efektif dan efisien. Informasi yang disampaikan akan konsisten dan dapat meminimalisasi kesalahpahaman. Cara ini lebih bijaksana dibanding dua cara terdahulu. Media belajar diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.
Apakah media pembelajaran itu?
Merupakan seperangkat alat yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke penerima informasi.
Schramm (Martinis Yamin, 2007), media:teknologi pembewa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Briggs ( Martinis Yamin, 2007), media: sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran.
Kesimpulan: media merupakan segala alat bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran
Penyampaian materi dapat diseragamkan.Persepsi peserta didik terhadap materi/informasi yang disampaikan oleh guru menjadi sama.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Melalui media informasi/materi dapat disampaikan secara audio, visual, maupun audio visual. Konsep dan prosedur menjadi lebih jelas, tidak terlalu abstrak, bahkan kurang/tidak lengkap.Suasana kelas tidak monoton dan membosankan.
Manfaat media pembelajaran
Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif. Media dapat membantu suasana komunikasi antara guru dan peserta didik menjadi lebih aktif. Tanpa media biasanya komunukasi hanya terjadi satu arah, dengan media dimungkinkan terjadi komunikasi dua arah.
Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi. Dengan media waktu dapat didesain untuk kegiatan peserta didik, sehingga pembelajaran jauh lebih bermakna.
Manfaat media pembelajaran
Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Kegiatan melihat, mendengar, merasakan menyentuh, dan mengalami melalui media akan menambah tingkat pemahaman peserta didik.
Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sehingga peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa tergantung keberadaan seorang guru. Peserta didik dimunginkan dapat belajar secara mandiri.
Manfaat media pembelajaran
Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik yang pada gilirannya akan memotivasi peserta didik untuk lebih mendalami materi.
Peran guru berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasannya, mengurangi uraian verbal secara lisan sehingga dapat memberi perhatian lebih pada aspek-aspek lain dalam pembelajaran, dan peran guru tidak lagi sekedar menjadi pengajar tetapi dapat menjadi konsultan, manajer dan penasihat.
Beberapa hal berkaitan dengan media pembelajaran
Orang dapat belajar dari media, namun hasil eksperimen belum cukup membuktikan tentang media apa yang paling efektif untuk terjdinya media untuk terjadinya belajar dalam situasi tertentu.
Penentuan media yang sebaiknya merupakan resultante dari analisis tugas belajar, analisis media itu sendiri, dan analisis perbedaan individual di antara para peserta didik.
Sistem simbolik digital pada media sangat berguna dalam mempelajari keterampilan dasar. Kombinasi dengan simbol iconic akan membantu dalam pelaksanaan hampir seluruh apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran.
Beberapa hal berkaitan dengan media pembelajaran
Kode iconic sangat efektif untuk menarik perhatian peserta didik, sehingga dapat digunakan untuk mengingat kembali unsur yang tersimpan dalam pembelajaran.
Media interaktif tidak tertandingi kemampuannya dalam memberi umpan balik selama belajar kecuali tatap muka.
Kombinasi dari berbagai sistem pengkodean dapat dilakukan oleh kombinasi media kecil atau pengajaran tatap muka yang dibantu oleh satu atau lebih media kecil.
Beberapa hal berkaitan dengan media pembelajaran
Sistem pembelajaran yang diciptakan di sekeliling media siaran dapat mempunyai keuntungan ekonomis untuk kelanjutan dan perluasan kesempatan
Rasio pembiayaan yang menguntungkan dapat diharapkan dengan penggunaan media (siaran) untuk memberikan apa yang telah dapat dilakukan dengan cara konvensional.
Biaya tambahan tidak diperlukan dengan ditambahkannya media (siaran) pada pembelajaran di kelas yang sekarang berlangsung, bila guru dapat mengajar lebih banyak peserta didik tanpa kehilangan efektivitasnya.
Beberapa hal berkaitan dengan media pembelajaran
Proyek pembaharuan pendidikan nasional mampu membawa prubahan penting, memperluas kesempatan belajar dan memberi sumbangan dalam peningkatan mutu pendidikan.
Penggunaan media pembelajaran sebagai suplemen pengajaran di kelas akan efektif dan lebih mudah diterima oleh guru kelas.
Pengajaran jarak jauh yang dilakukan dan didukung dengan media yang tepat dapat berlangsung dengan baik.
Media…
Penggunaan media bukan berarti mengubah cara mengajar
Media membantu agar pembelajaran dapat berjalan efektif
Media menciptakan komunikasai yang efektif dan interaktif antara guru dan peserta didik sehingga mampu menyerap materi lebih baik yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pembelajaran
Media…
Media yang modern bukan berarti lebih baik dibanding media konvensional. Pada kondisi tertentu media konvensional lebih efektif dan efisien dibanding media yang lebih modern.
Jika fasillitas tidak mendukung maka penggunaan media modern bukan merupakan hal yang dianjurkan.
Media…
Untuk sekolah yang sudah mempunyai fasilitas yang lebih lengkap dan modern disarankan untuk menggunakan media tersebut agar pembelajaran lebih efektif.
Untuk sekolah yang belum memiliki fasilitas modern disarankan menggunakan media sesuai dengan sumberdaya yang tersedia. Ide dan kreativitas dari guru diperlukan untuk mengembangkan media sesuai fasilitas yang tersedia.
Faktor penentu pemilihan media
tujuan/indikator yang hendak dicapai
kesesuaian media dengan materi yang akan dibahas
tersedia sarana dan prasarana yang menunjang
karakteristik peserta didik
Menurut Thomas yang perlu dipertimbangkan adalah:
Access. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid?
Cost. Biaya juga harus menjadi bahan pertimbangan dan dilihat aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
Technology. Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan apakah teknisinya tersedia dan mudah menggunakannya?
Menurut Thomas yang perlu dipertimbangkan adalah:
Interactivity. Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
Organization. Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar?
Novelty. Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid
Jenis-jenis media pembelajaran (Schramm)
Media untuk audiens besar: televisi, radio, facsimilie
Media untuk audiens kecil: film suara, film bisu, videotape, slide, radio, audiodisc, audiotape, foto. Poster, papan tulis.
Media untuk individual: media cetak, telepon, computer assisted instruction
Media yang dapat digunakan di kelas
Hand out
Papan tulis
Chart
Bulletin board
Film strip
Liquid crystal display projection panel
Overhead projector
Video tape
Computer assisted instruction
Penutup
Media yang paling baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran belum ditemukan sampai hari ini.
Media modern belum tentu lebih baik dari media konvensional untuk hal-hal tertentu. Begitu juga sebaliknya.
Media yang paling baik adalah media yang tersedia di sekolah, tergantung bagaimana guru mengembangkan media yang ada disesuaikan dengan materi maupun karakteristik peserta didik.

METODE MENGAJAR

METODE MENGAJAR
Ani W
Pendahuluan
Kedudukan metode:
Sbg alat motivasi ekstrinsik
Sbg strategi pembelajaran
Sbg alat mencapai tujuan
Nilai strategis metode: mempengaruhi jalannya KBM
Efektivitas penggunaan metode: terjadi bila ada kesesuaian antara metode dg semua komponen pembelajaran
Pentingnya memilih metode didasari adanya metode tertentu tidak dpt digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
Faktor penentu metode
Anak didik: latar belakang sosial, biologis, psikologis, intelektual
Situasi KBM: tidak sama tiap hari. Di sekolah, alam terbuka?
Tujuan: tidak semua tujuan dicapai dengan satu metode
Fasilitas:kelengkapan yang menunjang
Guru : kepribadian, latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar
Metode ceramah
Memberi penjelasan secara lisan pada peserta didik
Kekuatan: murah, mudah, meningkatkan daya dengar, memperoleh penguatan, mudah menorganisasi tempat duduk, memberi wawasan luas krn guru mengaitkan dg kehidupan sehari-hari
Kelemahan: menimbulkan kejenuhan, verbalisme, materi terbatas ingatan guru, merugikan peserta didik yang lemah pendengarannya, siswa tidak aktif, tidak merangsang kreativitas, proses hanya 1 arah, susah menyimpulkan siswa sudah paham atau belum
Kapan metode ceramah digunakan?
Guru akan memberikan informasi
Kapasitas kelas terlalu besar sehingga menyulitkan jika menggunakan metode lain.

Ciri metode ceramah
Guru mengajukan pertanyaan yang membuat siswa berpikir.
Mempersiapkan pertanyaan &
Mempertimbangkan dimana pertanyaan harus digunakan
Tahapan mengajar dengan peta konsep

Metode ekspositori
Bertujuan menjabarkan pengetahuan guru kepada siswa secara tepat
CIRI EKSPOSITORI
Guru memberikan informasi melalui ceramah, demostrasi, atau tanyajawab
Siswa mencatat, menjawab pertanyaan atau tugas
Kurang meningkatkan ket berpikir
Konsep sukar melalui proses induktif
Cara pengembangan konsep
Pendahuluan : menyebutkan tujuan
Nama konsep : uraian, nama dan pengertian konsep yang akan dikembangkan
Memberikan contoh : positif/negatif, perbedaan antara keduanya
Cara pengembangan konsep
Definisi konsep : definisi konsep & atributnya
Memberikan pertanyaan pada siswa: sejauh mana penguasaan siswa
Pengembangan : mendapatkan konsep dalam peta konsep
Metode Tanya jawab
Cara menyajikan pelajaran melalui interaksi 2 arah agar diperolah jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik
Kekuatan: dapat menarik perhatian siswa, mengetahui kedudukan siswa dalam belajar, merangsang siswa untuk mendayagunakan daya pikir dan daya nalar, menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban, pembuka jalan bagi proses belajar yang lain
Metode Tanya jawab
Kekurangan: pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan secara merata, tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai tingkat berpikir siswa, siswa yang tidak aktif kurang memperhatikan, menimbulkan rasa gugup siswa yang tidak berani menjawab, membuang waktu bila siswa tidak responsif

Metode diskusi
Penyampaian bahan pengajaran yang melibat aktifkan siswa untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan dan topik bahasan yang bersifat problematik
Kekuatan: mendorong partisipasi siswa secara aktif, menimbulkan kreativitas (dlm ide, gagasan, pendapat, terobosan baru), menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan partisipasi demokratis, melatih kestabilan emosi dg menghargai dan menerima pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak sendiri, keputusan yang dihasilkan kelompok lebih baik daripada berfikir sendiri
Metode diskusi
Kelemahan: pembicara kadang menyimpang hingga perlu waktu panjang, tidak dapat dipakai pada kelompok besar, peserta mendapat info yang terbatas, mungkin dikuasai orang yang suka bicara
Metode diskusi
Kelompok belajar berinteraksi secara verbal.

Tujuan
Meningkatkan interaksi antara siswa-siswa-guru
Hubungan personal
Keterampilan berpikir, berbicara dan berpendapat

Metode pemberian tugas
Guru memberikan tugas agar peserta didik melakukan kegiatan belajar
Kekuatan : merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individu/kelompok, mengembangkan kemandirian, membina tanggungjawab dan disiplin siswa, mengembangkan kreativitas
Kelemahan: sulit mengontrol siswa, sulit memberi tugas sesuai perbedaan individu, tugas monoton akan membosankan, tugas yang banyak memberi beban dan keluhan, tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu
Metode demonstrasi
Cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa suatu proses, situasi, atau benda terentu yang sedang dipelajari
Kekuatan: membuat pelajaran lebih jelas dan konkrit, memudahkan siswa memahami, pbm jadi lebih menarik, merangsang siswa lebih aktif
Kelemahan: memerlukan keterampilan khusus, keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran , situasi dan waktu untuk mendemonstrasikan, memerlukan waktu yang banyak, memerlukan kematangan perancangan (persiapan)
Metode demostrasi
Suatu cara untuk menunjukkan metode tertentu. (di kelas dengan metode lainnya)
Demostrasi ≈ ekperimen
Persiapan Guru
Tujuan demostrasi
Prosedur
Lembar pengamatan
Alat dan bahan
Pertanyaan & diskusi
Kelebihan demostrasi
Menunjukkan proses dengan jelas
Interaksi dua arah
Kesempatan diskusi lebih luas
Metode eksperimen
Penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari
Kelebihan: siswa lebih percaya atas kebenaran bdsk percobaannya, membina siswa membuat terobosan dengan penemuan, hasil percobaan dapat digunakan untuk kemakmuran manusia
Kelemahan: lebh sesuai untk sains, memerlukan fasilitas, menuntut ketelitian dan keuletan, tidak setiap percobaan memberi hasil yang diharapkan
Metode eksperimen
Menunjang KBM untuk menemukan prinsip tertentu dan menjelaskan prinsip yang dikembangkan.
Keuntungan eksperimen
Gambaran konkrit
Mengamati proses
Mengembangkan ikuiri
Sikap ilmiah
Pembelajaran efektif dan efisien
Apa yang harus dipersiapkan ?
GURU
Tujuan praktikum
Prosedur
Lembar pengamatan
Alat dan bahan
Lembar observasi

SISWA
Mempelajari tujuan & prosedur
Menggunakan alat & bahan
Mencari persamaan reaksi
Mengambil, menyajikan, menganalisis, dan menyimpulkan data.
Menyimpulkan hasil
Mengkomunikasikan hasil
Metode simulasi
Cara penyajian bahan dengan menggunakan situasi tiruan untuk menggambarkan situasi sebenarnya.
Kekuatan: menciptakan kegairahan siswa untuk belajar, memupuk daya cipta, memupuk keberanian, siswa memiliki kesempatan untuk menyalurkan perasaan sehingga memperoleh kepuasan, mengurangi hal-hal yang abstrak, menemukan bakat-bakat baru
Metode simulasi
Kelemahan: memerlukan pengelompokan siswa yang fleksible, ruang dan fasilitas tidak selalu tersedia, pengalaman yang disimulasikan tidak selalu tepat dengan kenyataan di lapangan, kadang menjadi alat hiburan, rasa malu dan ragu serta tidak PD menghambat simulasi, memerlukan imaginasi guru dan siswa
Metode Inkuiri
Cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bentuan guru
Kekuatan: menekankan pada proses pengolahan info, membuat konsep diri siswameningkat, memperbaiki dan memperluas pengasaan keterampilan dalam proses kognitif siswa, penemuan siswa menjadi kepemilikan dan sulit untuk melupakannya, tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar
Metode Inkuiri
Kelemahan: tidak sesuai untuk kelas yang besar, memerlukan fasilitas yang memadai, menuntut cara mengajar yang berbeda, sulit mengubah gaya belajar dari menerima info menjadi aktif mencari info, kebebasan yang diberikan pada peserta didik belum tentu dapat digunakan secara optimal(kadang peserta didik malah bingung memanfaatkannya)
Metode Sosio drama
Menyajikan bahan dengan mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial
Kekuatannya: siswa melatih diri untuk memahami dan meningat isi bahan yang akan didramakan, berlatih untuk berinisiatif dan berkreasi, memupuk bakat seni, memupuk kerjasama, berbagi tanggungjawab

Metode Sosio drama
Kelemahannya: siswa yang tidak ikut main akan kurang kreatif, banyak memakan waktu, memerlukan tempat yang cukup luas, mengganggu kelas yang lain

Metode Problem Solving
Cara penyajian bahan pelajaran dengan menghadirkan permasalahan yang menuntut pemecahan
Kelebihan: dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan khususnya dunia kerja, membiasakan peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
Metode Problem Solving
Kelemahan: sulit menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir, pengetahuan dan pengalaman anak, memerlukan waktu yang banyak, sulit mengubah kebiasaan siswa dari menerima info menjadi aktif mengakses dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah
Metode pemecahan masalah
Mengembangkan proses berpikir siswa melalui pemberian masalah yang harus dipecahkan
Individu atau kelompok
Kemampuan dalam memecahkan masalah
Menganalisis & mengidentifikasi masalah
Merencanakan pemecahan masalah
Melakukan perhitungan
Mengevaluasi hasil
Metode Karyawisata
Cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa di suatu tempat atau objek tertentu di luar sekoolah seperti meninjau pabrik, perkebunan, peternakan, museum, dsb
Kelebihan: memanfaatkan lingkungan nyata, mmbuata apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan masyarakat, merangsang kreativitas siswa, info bahan pelajaran lebih luas dan aktual
Metode Karyawisata
Kelemahannya: fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa maupun sekolah, memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang, memerlukan koordinasi dengan guru serta bidangg studi lain
Sering unsur rekreasi menjadi lebih menonjol dibanding tujuan utama, suit mengarahkan siswa yang banyak

Metode Latihan
Cara menyampaikan bahan pelajaran dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Kelebihan: memperoleh kecakapan motoris (menulis, melafalkan), memperoleh kecakapan mental (perkalian, pembagian penjumlahan, pengurangan), memperole kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat ( membaca peta, mengeja), pemanfaatan kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi, menambah ketepatan dan kecepatan
Metode Latihan
Kelemahan: menghambat bakat dan inisiatif siswa, menimbulkan penyesuaian secara statis dengan lingkungan, membentuk kebiasaan yang kaku (karena sifatnya yang otomatis), menimbulkan verbalisme.

PENENTUAN KBM

Penentuan KBM
Ani W

Pendahuluan
Kegiatan pokok yang akan dilakukan oleh guru dan murid perlu ditentukan setelah menentukan metode mengajar
Kegiatan merupakan refleksi dari implementasi metode yang direncanakan
Penggunaan metode dalam praktiknya merupakan kombinasi dari beberapa, tidak hanya satu metode saja
Kegiatan hendaknya mengacu pada aktivitas belajar peserta didik, bukan pada guru
Fungsi guru merupakan fasilitator, pembimbing, motivator
KBM
Kegiatan hendaknya dirancang dan dinyatakan secara spesifik untuk masing-masing pertemuan
Kegiatan dilakukan oleh peserta didik secara berurutan sehingga cocok dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Kegiatan berorientasi pada perkembangan baik kognitif, psikomotor dan afektif

KBM
Teknik pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kecakapan kognitif misalnya Mnemonic (jembatan keledai)
Teknik pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan psikomotor misalnya dengan drill and practice: berlatih dan mempraktikkan
Teknik pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan nilai/afektif misalnya teknik indoktrinasi yang dilakukan dengan brainwashing, fanatisme dan penanaman doktrin
KBM
Dibagi dalam tiga langkah: pendahuluan, inti dan penutup
Kegiatan pendahuluan berisi mengenai usaha guru untuk membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dalam rangka mencapai kompetensinya
Kegiatan inti berupa aktivitas peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan
Kegiatan penutup berupa penyampaian garis besar yang dipelajari untuk mencapai kompetensi beserta pengecekan pemahaman apa yang talah dipelajari
Kegiatan pendahuluan
Guru menyiapkan bahan dan peralatan
Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan arti penting kompetensi dan tujuan
Guru melakukan apersepsi untuk mengarahkan perhatian peserta didik
Kegiatan inti
Guru menjelaskan prosedur pembelajaran, teknik dan ,metode yang akan digunakan
Guru melaksanakan pembelajaran dengan fokus kegiatan ada pada peserta didik sehingga active learning dapat dicapai
Peserta didik melakukan kegiatan belajar sesuai instruksi dari guru
Peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab untuk memperjelas hal-hal yang masih belum dipahami
Kegiatan penutup
Guru bersama peserta didik menyimpulkan dan menyampaikan garis besar apa yang telah dipelajari
Guru memberikan evaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil
Guru memberikan pekerjaan rumah
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya